GOGALI FM : Kesetiaan Pelayanan Informasi Di Sumba Tengah

Nama Gogali diambil dari nama burung. Menurut informasi yang diperoleh, burung Gogali terdapat di wilayah Sumba Tengah. Burung Gogali adalah burung yang dikenal setia. Burung Gogali selalu setia untuk melindungi, merawat, dan mencari makan bagi induk dan anaknya. Bahkan apabila induk burung Gogali sakit, burung Gogali (jantan) akan merawat dan akan selalu bersama dengan induk gogali disarangnya. Selain karekateristik setia gogali juga dikenal juga dengan suara yang merdu dengan karakteristik tersendiri.

Pemberian nama Gogali terhadap radio Gogali FM, merupakan symbol karakter dari burung Gogali yang diharapkan mampu menjadi panutan bagi Gogali FM dalam melakukan pelayanan publik di Sumba Tengah. Menurut Ibu Deby, sebagaimana burung Gogali radio Gogali FM tetap setia terhadap masayarakat Sumba Tengah, dengan karakteristik tersendiri untuk melakukan transformasi khususnya dalam bidang informasi di Sumba Tengah.

Radio gogali merupakan radio pertama yang menjadi media informasi bagi masyarakat Sumba Tengah. Radio Gogali mulai beroperasi sejak tanggal 19 November 2008. Radio Gogali merupakan radio non-pemerintah bantuan dari kedutaan Belanda bekerjasama dengan KBR 68 H. Saat ini Radio Gogali bekerja sama dengan pemerintah Desa Wairasa, dengan meminjam ruangan kantor desa untuk digunakan oleh Gogali FM. Lokasi radio Gogali FM terletak kantor desa Wairasa yang dekat dengan jalan utama kabupaten Sumba Tengah.

Menurut ibu Deby General Manager Radio Gogali FM, tujuan radio gogali adalah melakukan transformasi inforamasi bagi masyarakat Sumba Tengah. Transformasi informasi melalui penyadaran dan pengembangan masyarakat di Sumba Tengah, pada akhirnya diharapkan akan mampu memberi umpan balik (Feed back) melalui aksi dan partisipasi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan di daerah Sumba Tengah khususnya. Tujuan ini sejalan dengan keadaan Sumba Tengah sebagai daerah otonomi baru.

Untuk mengelola radio Gogali FM, dibentuk suatu komunitas Radio Gogali. Anggota komunitas ini merupakan masyarakat Sumba Tengah yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan pelayanan publik di Sumba Tengah. Pembentukan komunitas ini didorong oleh semangat idialisme untuk yang kuat untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Sumba Tengah.

Program-program radio Gogali terdiri dari tiga kategori. Pertama, program lokal. Isi programnya antara lain informasi tentang pertanian, pendidikan, kesehatan, hukum, HAM dan demokrasi dan keamanan. Kedua, program hiburan. Isi programnya berupa hiburan baik berupa lagu-lagu daerah ataupun lagu-lagu baik yang trend saat ini. Ketiga, program kerja sama dengan KBR 68 H. Isi programnya adalah berita-berita baik pada aras nasional, regional dan lokal.

Fokus program Gogali FM adalah program lokal. Salah satu program lokal yang paling diminati oleh masyarakat Sumba Tengah adalah program ‘Sumba Tengah Berbicara’. Program ini mengangkat tema-tema aktual dalam berbagai hal, didesain dalam bentuk dialog interaktif yang memungkinkan pendengar sekaligus berlaku sebagai nara sumber. Contohnya adalah program talk show menjelang pemilu, untuk mengelaborasi kerangka pikir para calon legislatif kepada masyarakat, ataupun program ‘Sumba Tengah Bicara’. Program-program semacam ini disiarkan pada oleh Gogali FM setiap hari pada pukul 19.00 hingga pukul 21.00 WIT. Menariknya minat masyarakat untuk program ini sangat tinggi, banyak anggota masyarakat ikut berpartisipasi dalam program talk show dan ‘Sumba Tengah Bicara’. Masyarakat Sumba Tengah di kampung-kampung berkumpul disuatu tempat yang memiliki radio untuk mendengarkan program-program ‘Sumba Tengah Bicara diradio Gogali FM.

Menyinggung masalah manfaat, menurut ibu Deby Gogali belum dapat memberikan keterangan manfaat dengan data-data akurat, karena sampai dengan saat ini belum dilakukan suatu survey. Tetapi berdasarkan diskusi, respon dan tanggapan masyarakat terhadap program-program yang ditawarkan menurutnya paling tidak Gogali telah bermanfaat dalam dua hal. Pertama, yang paling dirasakan adalah pada pelaksaan pemilu legislatif yang lalu. Gogali FM melalui program dialog interaktif dengan para calon anggota legislatif telah mampu untuk memberi referensi bagi kalangan masyarakat pemilih. Dengan informasi yang cukup masyarakat pemilih di Sumba Tengah telah mampu terhindar dari pilihan-pilihan berdasarkan fanatis kampung atau fanatis saudara. Kedua, terkait dengan tujuan utama Gogali FM. Gogali FM telah mampu memberikan penyadaran kepada masyarakat Sumba Tengah, melalui program-program pendidikan, demokrasi, kesehatan, pertanian dan beberapa program lainnya. Misalnya masyarakat telah memiliki informasi untuk hidup sehat, masyarakat Sumba Tengah memiliki referensi untuk mengolah makanan lokal secara sehat.

Mengelola radio bukan tanpa tantangan. Menurut ibu Deby terdapat beberapa tantangan yang memang perlu menjadi perhatian. Seperti diungkapkan oleh Bupati ST pada saat louncing yang juga dihadiri oleh duta besar Belanda bahwa radio Gogali akan menjadi wahana penyadaran, pendidikan, pengembangan, dan sumber informasi bagi masyarakat Sumba Tengah. Tantangan pertama adalah, bagaimana pemerintah daerah mau untuk menggunakan Gogali dalam menginforamsikan berbagai program-program pembangunan. Tantangan yang kedua adalah, bagaimana informasi radio Gogali dinikmati oleh masyarakat Sumba Tengah secara merata disetiap wilayah. Saat ini diperkirakan baru terdapat sekitar 1.000 redio yang dimiliki masyarakat termasuk 300 yang dibagikan oleh Gogali FM. Tantangannya adalah bagaimana masyarakat Sumba Tengah dapat memiliki radio sebagai media informasi. Tantangan yang ketiga adalah, kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh radio Gogali FM. Sumber daya yang memulai operasi dari nol dengan minimnya pengetahuan dan pengalaman. Memang telah dilakukan pelatihan oleh pusat pengembangan media nasional, tentang bagaimana merancang program radio, berita ataupun memelihara berbagai peralatan namun sampai saat ini kami masih merasakan masih kurang. Tantangan yang keempat adalah, tidak adanya biaya oprasional ditengah tingginya minat masyarakat terhadap akses informasi melalui radio. Tidak dapat dipungkiri bahwa 13 orang anggota yang karena idialismenya mau untuk meluangkan sekian waktu dan tenaga untuk melayani inforamsi bagi masyarakat di Sumba Tengah membutuhkan kesejahteraan. Untuk saat ini memang ada biaya dari PTMN Rp. 4.500.000,00 tetapi menurut ibu Deby inipun hanya mampu untuk membiyayai biaya rutin opresional radio dan belum mampu untuk membiyayai gaji dari 13 orang yang berkerja di Gogali FM.

Diakhir wawancara, ibu Deby mengungkapkan harapannya terhadap pemerintah daerah Sumba Tengah untuk memberikan perhatian khususnya terhadap tantangan yang dihadapi oleh radio Gogali FM.

Oleh : Paristo Runuwali