Terintis perjalanan yang begitu jauh
Walau keluh kesah, peluh keringat dan air mata
Rumput tetap saja bergoyang, melambai, mengangguk
Menggerakkan tiap tapak kaki, tak gentar terus maju
Tuk terintis jalan, demi tapak-tapak kaki berikutnya
Menuju mata air kehidupan
Sungguh…
Sungguh alam yang begitu unik
Onak dan duri di mana-mana
Menghancurkan semangat perjalanan
Melumpuhkan setiap tapak kaki yang melangkah
Menutup jalan menuju mata air kehidupan
Enggan berbagi kemakmuran
Mentari kan bersinar lagi, angin terus berhembus
Menggerakkan rerumputan yang basah
Membasuh kaki yang melangkah tegar
Onak dan duri tak berdaya, terhempas derap kaki
Terhenyak menyaksikan gegap gempitanya langkah
Makin jauh, mendekati mata air kehidupan
Mata air kehidupan yang begitu nyata
Memberikan kemakmuran bagi alam sekitarnya
Rumput hijau terhampar luas
Bahkan onak dan duri pun tersenyum dengan bunganya
Hidup bahagia, penuh kemakmuran
Sungguh kehidupan yang sangat indah
Aku tak mau kembali
4 Komentar
Comments RSS TrackBack Identifier URI
puisinya mantap mas tapi lebih mantap fotonya. ganteng bilang asal pengang gitar sa. betul ko?
atur sa mas hans,… saya rasa puisi mantap orangnya juga ganteng malah tambah mantap, hahahahahahahah
wei k ibe puitis juga e. bisa main gitar tidak itu, ato hanya pegang saja he5x (jang tersinggung memang, ingat makan sayur)sukses selalu.Tuhan memberkati
Bagus angua Hidup ini harus dinikmati satu hal saya katakan dan harus berpikir dengan cerna” budaya yang atur kita atau kita yang atur budaya” jgn kita diperbodohi oleh budaya nanti kita tidak akan maju-maju” usahakan miliki prinsip diri sendiri jgn terpatokan dgn orglain